KEUNIKAN TRADISI AYUNAN, DESA TENGANAN, PENGRINGSINGAN, KARANGASEM,BALI






Jika kalian sedang berlibur ke Bali,kalian wajib kunjungin Desa yang satu ini. Desa ini merupakan desa Tenganan




Desa ini merupakan desa tertua,desa ini terkenal dengan tradisi perang pandannya yang sudah kesohor ke seluruh pelosok dunia



Selain tradisi perang pandannya,desa ini memiliki tradisi unik yang lainnya yaitu Ayunan. Ayunan ini dinaiki oleh daha(gadis)desa Tenganandan diputar dengan tangan oleh Truna (laki-laki). Ayunan ini hanya diselenggarakan dalam bulan kelima Sasih Sambah selama satu bulan. Sambah Sasih ini adalah salah satu bulan di mana upacara keagamaan terbesar yang diadakan di Desa Tenganan Pegringsingan. 
Ayunan ini dinaiki oleh delapan gadis dari desa Tenganan. Di sisi kanan dan kiri tiang ayunan, dua orang pemuda bertugas memutar ayunan yang dinaiki delapan daha sekaligus itu. 
Tradisi ini sudah dilakukan sejak lama turun temurun hingga saat ini. Tradisi ini memiliki sistem aturan,aturannya adalah ayunan ini diputar kea rah selatan sebanyak tiga kali, kemudian dilanjutkan lagi dengan tiga kali putaran ke utara. Masing masing harus dilakukan minimal tiga kali
Para pennton bersorak ketika tradisini ini dilaksanakan. Ada yang terpukau,ada yang ketakutan melihat para gadis diayunkan tinggi tinggi.

 Ayunan desa Tenganan,Karangasem,1910



Tradisini ini lakukan sore hari,setelah tradisi perang pandan dilakukan.Ayunan ini memiliki filosofi,dimana ayunan ini menggambarkan kehidupan yang terus berputar. 

Sumber foto:google.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KEUNIKAN TRADISI AYUNAN, DESA TENGANAN, PENGRINGSINGAN, KARANGASEM,BALI"

Post a Comment

Powered By Blogger